Sebuah permukiman terpencil Kampung Onggoboyo, di kakli Gunung Kelud, Desa Babadan, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur direncakan akan dipasang jaringan listrik.. Kampung Onggoboyo sebelumnya belum terpasang listrik.Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kediri berkoordinasi dengan PLN mengenai rencana pemasangan jaringan listrik di kampung itu. ProsesPemasangan Bronjong Makaveri Bronjong Makaveri https://www.youtube.com/watch?v=VK4e7bfbu Gambar1. Kawat Bronjong yang belum dirakit. Gambar 2. Bentuk Bronjong yang sudah dirakit. Setelah itu dilakukan penyusunan sesuai dengan desain yang telah direncanakan dimulai dari dasar kemudian di lakukan pengisian material pada bronjong, dimulai dari phase 1, 2 dan seterusnya, tergantung dari jumlah dan panjang rangkai bronjong. Gambar 3. cash. Cara Pasang Bronjong Yang Benar – Bagaimanakah cara pasang bronjong yang benar? Kekeliruan dalam memasangkan bronjong akan turunkan peranan dan kwalitasnya. Cara Pasang Bronjong Yang Benar Cara Pasang Bronjong Yang Benar – Bagaimanakah cara pasang bronjong yang benar? Kekeliruan dalam memasangkan bronjong akan turunkan peranan dan kwalitasnya. Bronjong atau yang di kenal juga sebagai gabion kerap di pakai untuk perkuat susunan tanah di tempat sungai, kali, dan tebing agar tidak ada longsor. Perannya yang penting jadi argumen kenapa Anda harus memasangkan bronjong secara benar. Jika demikian tanpa berpanjang lebar kembali, silahkan baca penuturannya berikut ini. Baca Juga Jual Bronjong Murah, Distributor Indonesia Saat sebelum mengulas langkah memasangkannya, Anda perlu pahami kenapa bronjong masih di pakai sampai sekarang ini. Coba lihat argumennya di bawah ini. Perkuat Susunan Tanah Bronjong yang berwujud balok besar berguna untuk perkuat susunan tanah. Penempatannya di pinggir sungai atau tebing bermanfaat untuk pastikan tanah tidak berubah. Anda dapat memikirkan pemakaian bronjong sebagai ā€œbentengā€ yang tidak berubah walau di dorong dengan tanah. Kemampuannya telah terjaga karena bronjong masih di pakai sampai ini hari. Menahan Berlangsungnya Erosi Bronjong bisa menjadi pemecah ombak bila di taruh di dekat laut. Balok besar yang kuat ini tidak tenggelam terikut besarnya ombak yang mengadang. Bronjong tetap di tempatnya sekalian merusak ombak agar erosi tidak ada. Menahan Berlangsungnya Longsor Bronjong kerap di pakai untuk menahan berlangsungnya longsor. Bronjong menyengaja di tempatkan pada samping tanah yang riskan terjadi longsor. Bila rumah Anda ada di lokasi yang riskan longsor karena itu peletakan bronjong menjadi jalan keluar tepat. Anda dan tetangga jadi tak perlu cemas ketika berada hujan lebat. Menahan Perpecahan Pilar Jembatan Peletakan bronjong bukan hanya di pinggir sungai atau di tempat yang riskan longsor. Bronjong kerap di taruh di tempat jembatan untuk meredam saluran air deras yang menghajar beberapa pilar jembatan. Walau bronjong berisi batu-batuan alam yang sudah di atur rapi, air masih tetap dapat tembus di celah-celah kecil. Ini dapat membuat air jadi lebih tenang dan masih tetap mengucur sama seperti yang semestinya . Maka air yang berkenaan pilar tidak lagi saluran air deras hingga perpecahan dapat di tangani. Langkah Pasang Bronjong yang Betul Penempatan bronjong harus di laksanakan secara tepat supaya pendayagunaannya optimal. Penempatan bronjong terdiri jadi tujuh tingkatan penting. Masing-masing keterangan tingkatan dapat Anda saksikan di bawah ini. Baca Juga Metode Pelaksanaan Pemasangan Geotextile Pada Bronjong Penetapan Lokasi Peletakan bronjong tidak dapat di laksanakan asal-asalan. Petugas lapangan perlu pergi langsung untuk pastikan jika tempat itu tepat. Bila lokasi telah di putuskan karena itu seterusnya petugas perlu bersihkan tempat, lakukan pengukur untuk peletakan dan luas tempat kerja. Tidak stop di sana, beberapa petugas harus lakukan penggalian atau pecanduan tanah. Mengetes Kepadatan Tanah Pengetesan kepadatan tanah perlu di kerjakan agar peletakan bronjong nanti kuat dan tidak bergoyang. Bila hasil pengetesan memperlihatkan minimnya kepadatan karena itu petugas lapangan harus atur sebegitu rupa supaya penuhi standard yang sudah di tetapkan. Telah usai? Sudah pasti belum! Masih tetap ada proses peletakan geotextile sebagai susunan awalnya. Nanti bronjong akan di tempatkan di atas geotextile itu. Atur Peletakan Bronjong Masalah kepadatan tanah sekarang usai. Saat ini petugas lapangan mulai bisa menyimpan bronjong di atas geotextile. Atur anyaman bronjong itu yang rapi di sejauh tempat yang sudah di tetapkan. Anyaman yang telah di atur selanjutnya harus di ikat dengan kawat pengikat supaya status bronjong tetap sama. Tingkatan ini terus akan bersambung sampai semua bronjong tersusun. Pasti bronjong yang di tempatkan tidak cuman satu lapis, kan? Saat susunan pertama kali telah berisi batu karena itu susunan ke-2 dan sebagainya harus di atur dan di ikat memakai langkah yang serupa. Mengetes Kemampuan Pengaturan Anyaman bronjong yang sudah di atur harus melalui proses pengetesan. Ini di laksanakan untuk pastikan jika pengaturan bronjong tetap kuat. Tingkatan ini cukup penting untuk jaga kualitas bronjong. Bila ada yang tidak sesuai dengan karena itu bronjong mempunyai potensi ambruk. Kondisi ini pasti jangan di diamkan terjadi. Maka pastikan semua formasi kuat terhitung faktor yang paling penting. Pengisian Batu – Batu Alam Saat tahapan pengetesan pengaturan telah bisa lolos karena itu tingkatan lanjut ke pengisian batu-batuan dalam anyaman bronjong. Pengisian di laksanakan dimulai dari anyaman bronjong yang paling tepi lalu bersambung sampai anyaman paling akhir. Semua balok anyaman harus di isi sampai 1/2. Sesudah semua berisi 1/2, baru bronjong diisi sampai penuh. 2x pengisian batu di laksanakan agar semua anyaman tetap sama status. Menempatkan batu perlahan-lahan dan dengan penuh kecermatan jadi kunci dari tahapan ini. Mengetes Isi Bronjong Anyaman bronjong yang telah berisi penuh selanjutnya harus kembali melalui pengetesan kepadatan. Pengetesan dilaksanakan dengan coba menggoyahkan bronjong dan menyimpan beban di atasnya. Bila bronjong tidak bergerak benar-benar karena itu pengetesan kepadatan dapat lanjut ke tahapan selanjutnya. Tutup Bronjong Tahapan paling akhir ialah penutupan anyaman bronjong sisi atas supaya batu-batuan terkunci prima. Penutupan dilaksanakan dengan mengikat anyaman memakai kawat. Itulah langkah memasangkan bronjong yang betul. Bagaimana? Apa susah? Tingkatan penempatan bronjong memang seharusnya melalui beragam proses pengetesan. Proses ini perlu dilaksanakan supaya bronjong bisa berdiri kuat untuk saat yang benar-benar lama. 404 Page Not Found It appears the page you were wanting to see is either missing, no longer available, or another problem has caused this error. Back to Home Baut & Perkakas Blog single post caption 1 Apa itu bronjong? Apakah Anda pernah mendengar istilah ini? Orang awam yang tidak berkecimpung di dunia arsitektur atau teknik sipil pasti baru pertama kali mendengarnya. Bronjong bisa disebut sebagai ā€œbenteng pertahananā€ yang dibuat supaya tanah tidak longsor. Keberadaannya diharapkan dapat menjaga posisi tanah tetap berada di tempatnya. Pada kesempatan kali ini Anda akan diajak untuk mengenali lebih jauh apa itu bronjong, seperti manfaat, ukuran yang digunakan, hingga keunggulan dan kekurangannya. Simak informasinya di bawah ini sampai selesai. Apa Itu Bronjong? Bronjong adalah sebuah anyaman kawat baja galvanis yang berisi batu-batu besar. Anyaman kawat ini dapat dibuat menjadi beberapa bentuk seperti balok, prisma, dan silinder. Pembuatannya tidak bisa dilakukan oleh manusia. Alasannya karena kawat yang digunakan cukup tebal. Bisa saja manusia yang menganyam kawat tersebut. Namun kemungkinan besar hasilnya baru terlihat setelah lewat beberapa bulan. Maksudnya pengerjaan satu anyaman dengan tenaga manusia pasti memakan waktu yang sangat lama. Itu sebabnya bronjong dibuat menggunakan mesin. Bronjong sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Anda yang tinggal di dekat sungai atau kali besar sudah pasti pernah melihatnya. Bronjong memang sengaja ditaruh pada area bendungan, sungai, saluran irigasi, tembok jembatan darurat, dan check dam supaya tanah di sekitarnya tidak terguncang. Bronjong atau yang juga lebih dikenal sebagai gabion memiliki tugas untuk mencegah tanah longsor dan erosi. Penempatan bronjong diharapkan dapat meminimalisir korban yang berjatuhan ketika longsor terjadi. Baca juga 5 Perbedaan Irigasi dan Drainase yang Perlu Anda Ketahui Manfaat Bronjong Sudah sempat disebutkan sebelumnya bahwa keberadaan bronjong berguna sebagai ā€œbenteng pertahananā€ yang menjaga tanah agar tidak bergeser. Namun manfaat bronjong lebih dari itu. Berikut manfaat-manfaat lain yang dimiliki bronjong Menjaga pilar-pilar jembatan supaya tidak terkikis oleh aliran air. Menjaga tanah dari erosi dan longsor sehingga kejadian yang buruk dapat dicegah. Menjadi media pemecah ombak atau arus yang deras supaya tidak terjadi abrasi. Membuat struktur tanah tetap kokoh, bahkan lebih kuat lagi dari sebelumnya. Berguna sebagai penghalang kebisingan. Berguna sebagai ā€œtembok pelindungā€ pada area-area rawan terendam banjir. Ukuran Bronjong Sesuai SNI Bronjong sudah digunakan sejak sangat lama. Tugasnya yang sangat penting membuat bronjong harus melewati berbagai pengukuran dan uji kelayakan. Semua pembuatan bronjong seperti bentuk, jenis, dan ukuran kawat yang digunakan harus mengacu pada Standar Nasional Indonesia SNI. Menurut SNI-03-0090-1999 Bronjong Kawat, ukuran kawat terbagi menjadi dua, yaitu bentuk I dan bentuk II. Berikut kedua tabel ukurannya. Tabel Ukuran Kawat Bentuk I Kode Ukuran Kapasitas Panjang Lebar Tinggi A 2 m 1 m 1 m 2 m3 B 3 m 1 m 1 m 3 m3 C 4 m 1 m 1 m 4 m3 D 2 m 1 m 0,5 m 1 m3 E 3 m 1 m 0,5 m 1,5 m3 F 4 m 1 m 0,5 m 2 m3 Tabel Ukuran Kawat Bentuk II Kode Ukuran Kapasitas Panjang Lebar Tinggi G 6 m 2 m 0,17 m 2,04 m3 H 6 m 2 m 0,23 m 2,76 m3 I 6 m 2 m 0,30 m 3,60 m3 Tabel di atas menunjukkan ada beberapa ukuran yang bisa digunakan ketika akan membuat bronjong. Ukuran tersebut baru kawatnya saja. Untuk anyaman bronjongnya memiliki ukuran yang lain. Kawat bentuk I memiliki ukuran anyaman bronjong sebesar 80 mm x 100 mm dengan diameter 2,70 mm. Kawat bentuk II memiliki ukuran anyaman bronjong sebesar 60 mm x 80 mm dengan diameter 2 mm. Baca juga Ini 7 Cara Pasang Bronjong yang Benar untuk Anda Ketahui Keunggulan dan Kekurangan Bronjong Setiap produk, desain, ataupun rancangan memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Sama halnya seperti bronjong atau gabion. Tidak hanya kuat untuk menahan ombak atau menjaga struktur tanah, bronjong memiliki keunggulan yang lain. Namun meskipun sangat kuat, bronjong juga tetap memiliki kekurangan. Penasaran apa saja keunggulan dan kekurangannya? Perhatikan informasinya baik-baik berikut ini. Keunggulan Bronjong Bronjong memiliki beberapa keunggulan yaitu 1. Daya Tahan Sangat Kuat Apakah Anda ingat bahwa kawat yang digunakan untuk membuat bronjong adalah kawat baja galvanis? Benar! Kawat baja galvanis digunakan karena ketahanannya terhadap korosi atau karat. Itu sebabnya bronjong memiliki daya tahan yang sangat kuat meskipun terkena air dan berada di tempat lembap. Selain kawat, keberadaan batu-batu besar di dalamnya juga dapat menahan ombak atau arus air yang sangat kuat seperti banjir. Batu-batu besar ini disusun sedemikian rupa supaya dapat menahan tanah yang bergeser. Jadi soal daya tahannya bronjong tidak perlu diragukan lagi. Baca juga Ukuran Bronjong Batu Kali 2. Ramah Lingkungan Bronjong hanya terdiri dari dua bahan yaitu kawat dan batu. Oleh karena itu penggunaannya tidak akan merusak lingkungan sekitar. Batu yang digunakan sebagai pengisinya merupakan batu alami untuk mendukung pertumbuhan vegetasi. 3. Ekonomis Tugas bronjong untuk menjaga struktur tanah tetap kuat atau sebagai pemecah ombak sebenarnya bisa digantikan oleh bahan-bahan lainnya. Namun bronjong lebih sering dipilih karena harganya yang terbilang ekonomis. Bahan lain seperti beton memiliki harga yang lebih tinggi dari bronjong. 4. Fleksibel Fleksibel yang dimaksud di sini tentu bukan batu-batunya. Fleksibel yang dimaksudkan ialah bronjong yang dapat berbaur dengan lingkungan sekelilingnya. Bronjong dapat mengikuti struktur tanah tanpa merusak konstruksi. Kekurangan Bronjong Selain keunggulan, bronjong juga memiliki kekurangan yaitu 1. Membutuhkan Lahan Luas Bronjong harus dibuat dalam lahan yang sangat luas. Hal ini perlu dilakukan supaya daya tahan bronjong maksimal dalam menahan ombak dan struktur tanah. 2. Tidak Tahan dengan Air Asam Tinggi Meskipun kawat galvanis sudah dilapis dengan cairan anti karat, tingkat air asam yang tinggi menjadi pengecualian. Kawat galvanis tetap bisa berkarat ketika ditempatkan pada area yang memiliki kadar asam atau garam yang tinggi. Jadi setiap bronjong yang ingin dibuat harus disesuaikan dengan area penempatannya. Kesimpulan Itu dia informasi mengenai bronjong. Sekarang Anda sudah memahaminya secara keseluruhan, bukan? Mencari bronjong juga tidak sulit. Lingkungan tempat tinggal Anda pasti menjualnya. Namun jika Anda ingin membuatnya sendiri sebagai dekorasi di depan rumah maka hal ini bisa dilakukan. Siapkan semua peralatan yakni kawat, gunting kawat, dan batu-batu kali. Semuanya bisa Anda dapatkan di KlopMart. Apakah harga gunting kawat di KlopMart mahal? Tentu tidak! Anda bisa menemukan harga yang bersaing di KlopMart. Anda bahkan bisa membandingkan harga yang satu dengan yang lain. Kalau begitu langsung saja kunjungi website KlopMart dan dapatkan barang yang Anda butuhkan. Kebingungan mencari barang-barang dengan kualitas yang tepat? Silakan menghubungi tim KlopMart untuk berkonsultasi sekarang juga! Semoga semua informasi mengenai apa itu bronjong bermanfaat bagi Anda. Sumber artikel Atap & Lantai Mana yang Lebih Baik Paving Block vs Cor? Ini Penjelasannya Selengkapnya Cat dan Kimia Apa Itu Wall Cladding? Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Harganya Selengkapnya Konstruksi Simak 10 Tips Bangun Rumah Hemat Biaya Selengkapnya

cara pasang bronjong yang benar